Title : Precious Luce
Author : imechan
Cast : iKon’s Kim Han Bin (B.I), Gfriend’s SinB
Length : Ficlet
Genre : Romance
Rating : PG-17
Disclaimer : Terinspirasi dari MV The Light The Ark .
Ini seperti kelanjutan hidup sang gadis yang aku karang sendiri /? FF murni
karya aku
Summary
“Tetaplah
berjalan dibelakangku sampai kapanpun”
Kim Han Bin
menghampiri SinB
“Tetaplah
meminjamkan bahumu sampai kapanpun”
————————————————————————————————————
“Lihatlah kemari”
Pria yang sedang duduk di sebuah bus menghela nafas panjang
menempatkan kepalanya tepat di kursi bus. Matanya terus menatap gadis yang
duduk disampingnya yang tak menghiraukannya sedari tadi.
Ia kemudian memegang lembut lengan gadis itu. Tetap saja sang gadis
tak mau memalingkan wajahnya. Kim Kim Han Bin mengacak pelan rambutnya.
“Sudahlah berhenti menatap jalan seperti itu, apa kau baru melihat jalan pertama kali seumur
hidup?” Pertanyaan Kim Han Bin seperti sebuah magnet yang membuat sang gadis
itu memalingkan wajahnya ke arah Kim Han Bin. SinB dengan tatapan sendu khasnya
langsung menatap mata kekasihnya itu. Senyum kecil tak lupa ia berikan sebagai
bonus.
Pesona sepanjang jalan yang mereka lalui memang begitu memanjakan
mata. Warna hijau pepohonan mendominasi ditambah pernak pernik bunga yang mulai
bermekaran suasana yang sangat khas saat musim semi.
Raut wajah Kim Han Bin kini telah berubah melihat senyum yang
tertanam dibibir SinB. SinB mengatur posisi duduknya agar sejajar dengan Kim
Han Bin menghadapkan wajahnya kearah depan. Ia menarik tangan Kim Han Bin dan
menggenggamnya.
“Jujur saja aku baru melihatnya kembali setelah sekian lama” Raut
wajah SinB tiba-tiba berubah wajahnya ia tanamkan ke bawah, genggaman tanganya
ia renggangkan berusaha melepaskannya namun sigapnya Kim Han Bin langsung
menggenggamnya kembali dengan sangat erat. Pria itu mengulurkan tangannya
menyandarkan SinB tepat dibahunya. Cairan hangat kini membasahi bahu Kim Han
Bin.
————————————————————————————————————
Jangan menangis
dalam situasi apapun
Setiap tetes air mata itu terlalu berharga
Bersandarlah padaku, aku akan menggenggam tanganmu
Bahkan jika dunia berbalik menyerang kita
Setiap tetes air mata itu terlalu berharga
Bersandarlah padaku, aku akan menggenggam tanganmu
Bahkan jika dunia berbalik menyerang kita
————————————————————————————————————
“Benarkah ?” Kim Han Bin bersikap setenang mungkin membasuh lembut
helaian rambut milik gadis itu. Berusaha menenangkan kekasihnya, berusaha agar
buliran air yang keluar dari mata SinB terhenti.
Kim Han Bin sangat memahami dibalik kepolosan dan ketegaran SinB
hatinya sangat rapuh, bahkan saat pertama kali mereka bertemu. Saat itu untuk
pertama kalinya Kim Han Bin merasa terenyuh melihat seorang gadis duduk menepi
di sebuah bangku yang ada di pinggir jalan. Seorang gadis yang berusaha hidup dalam
kesendirian, selalu tegar, selalu tersenyum walaupun sedih, namun akan jatuh
saat hatinya tergores.
“Hidup sendiri itu sangat bebas apa kau tak tahu ?”
“Orang sejahat apapun akan aku hadapi sendiri hebat bukan?”
Senyum Kim Han Bin terbentuk saat mengingat sebercik kalimat yang
pernah SinB ucapkan. Merasa hidupnya sangat beruntung bertemu dengan seorang
gadis yang sangat polos dan kini menjadi kekasihnya itu.
“Aku tak menyangka kau cemburu dengan jalan raya, sebenarnya siapa yang kekanak kanakan?” SinB bangkit dan
itu membuat Kim Han Bin meronjak kaget. Kedua tanganya menyapu bekas buliran
yang masih tersisa. Kemudian membenarkan posisi duduknya semakin menepi
menjauhi Kim Han Bin.
“Tentu saja bukan seperti itu” Kim Han Bin tak menyangka gadis
polos itu cepat sekali berubah mood nya. Bahkan sekarang menjaga jarak
dengannya. Namun tatep saja ia hanya bisa menatap dan mengulaskan senyum.
“Lalu apa ? Kau harus lihat pemandangan di sepanjang jalan itu
sangat indah” SinB berusaha meyakinkan. Namun hanya senyum yang ditujukan Kim
Han Bin kepadanya. Tatapan dan senyuman milik Kim Han Bin memang ampuh untuk
membuat gadis polos itu mengunci mulutnya. SinB memalingkan wajahnya.
“Tidak mau” Kim Han Bin mendekati SinB kepalanya kini berada di
bahu gadis itu. SinB terkejut melihat tingkah pria itu, terlintas dibenak SinB
untuk meminta Kim Han Bin enyah dari bahunya. Kim Han Bin malah tertidur.
Hidup SinB dirasa sudah mencapai
klimaks saat bertemu Kim Han Bin. Di dalam hatinya selalu diselimuti rasa
penasaran mengapa Kim Han Bin datang kepadanya mengapa Kim Han Bin mau
memberikan waktu dan perhatian untuknya. SinB sudah biasa hidup sendiri saat ia
lulus dari Sekolah Menengah Atas. Saat ia ditinggalkan oleh ibunya, ibunya yang
selalu membangunkannya untuk berangkat sekolah, menyiapkan sarapan,
mengantarkannya ke halte untuk menunggu bus menuju sekolah dan saat tibanya
pulang SinB langsung disambut hangat oleh ibunya. Sangat manis jika SinB
mengingat masa masa itu, beberapa tahun ia bagai mati suri menikmati hidupnya
dalam kesendirian. Tiba saatnya Kim Han Bin datang serasa membangkitnya dari kematian
suri yang dialami SinB. SinB tahu ia bisa hidup sendiri, bahkan jika ia berada
di pulai terpencil ia akan membangun dindingnya sendiri. Bayangan akan ibunya
selalu terngiang, sosok sang ibu takan bisa digantikan oleh manusia seperti
apapun. SinB mengiyakan bahwa Kim Han Bin tidak bisa disamakan dengan ibunya,
namun kehadiran Kim Han Bin tentu bermakna bagi hidupnya.hanya satu yang SinB
takutkan … Ia takut saat Kim Han Bin melakukan hal yang sama seperti ibunya.
Samar samar SinB menatap apa yang ada di sekelilingnya. Gerakan
yang dihasilkan tubuhnya dirasa berbeda saat ia menaiki bus tadi. Angin yang
berhenbus dan menyentuh kulitnya semakin membuat ganjal.
“SinB apa kau tidak bisa diam ?”
SinB hampir saja jatuh terjengkang saat membuka matanya dan
menyadari posisi tubuhnya sekarang.
“Kim Han Bin kenapa kau mengendongku seperti ini? Aku mau turun”
“Kau tadi tertidur didalam bus .. Aku tidak tega membangunkan”
“Tapi sekarang aku sudah bangun .. Aku berjalan sendiri saja ya?”
Kim Han Bin tidak merespon dan membetulkan posisi tubuh SinB agar
tidak terjatuh. SinB merasa tidak enak dengan posisi seperti ini. Beberapa
detik keadaan begitu hening, tak nyaman akhrinya Kim Han Bin menurunkan SinB.
“Bahumu tidak apa-apa ?”
SinB sigap memegang bahu Kim Han Bin memastikan ia tidak apa-apa. Yang
ditanya malah hanya tersenyum dan mempersilahkan SinB agar berjalan terlebih
dahulu di depannya. Mereka berjalan beruntutan. Kim Han Bin yang di belakang
tak berhenti menatapi sang gadis seraya menjaganya. SinB menghentikan
langkahnya, memalingkan tubuhnya kebelakang, menghampiri Kim Han Bin yang
tengah berdiri tepat dihadapannya.
“Ada apa?” SinB hanya tersenyum, mengikuti apa yang biasa Kim Han
Bin lakukan saat ia bertanya. SinB kemudian menatapi pria itu untuk memastikan
keadaan Kim Han Bin juga baik-baik saja sesaat sebelum membalikan tubuhnya
kembali.
Kim Han Bin selalu ada saat SinB memerlukannya. Dibalik semua itu
ia tahu Kim Han Bin tak berbeda rapuhnya dengan dia. Ayah dan ibunya memang
masih ada namun mereka tak pernah hidup sewajarnya. Pernikahan yang didasarkan
oleh perjodohan tanpa dasar cinta walaupun dengan keberadaan Kim Han Bin tak
memberikan perubahan untuk hidup mereka. Ayah dan ibu Kim Han Bin bahkan sering
membawa pasangan mereka masing masing kerumah. SinB selalu terhanyut saat Kim
Han Bin berbagi cerita dengannya, Bersandar di bahunya dan ia selalu memegang
erat tangannya untuk menguatkan Kim Han Bin. Tidak bisa dibayangkan bagaimana
kehidupan Kim Han Bin selama ini. Namun SinB tahu Kim Han Bin berbeda dengan
kedua orang tuanya. Ralat, mereka berbeda dengan kedua orang tua Kim Han Bin. Tidak
ada perjodohan di sini. Saat Kim Han Bin membutuhkan seseorang SinB akan datang
dan menggenggam tangannya. Saat Kim Han Bin membutuhkan bahu untuk bersandar SinB
akan memberikan bahunya untuk Kim Han Bin.
————————————————————————————————————
Genggam
tanganku ketika kau membutuhkan seseorang
Aku akan menjadi orang itu orang itu, kami disini untuk kehidupan
Datang padaku ketika kau membutuhkan bahu untuk bersandar
Aku akan menjadi orang itu orang itu, kami disini untuk kehidupan
Aku akan menjadi orang itu orang itu, kami disini untuk kehidupan
Datang padaku ketika kau membutuhkan bahu untuk bersandar
Aku akan menjadi orang itu orang itu, kami disini untuk kehidupan
————————————————————————————————————
SinB melangkah di depan Kim Han Bin seperti sebelumnya. Kim Han Bin
terdiam dan tak tahu apa yang dilakukan gadis polos itu, Karena penasaran ia
mempercepat langkah agar posisinya sejajar dengan SinB.
“Tadi kau sedang apa?”
“Tidak” SinB sedikit tertawa “Hei ! Tolong tetap berjalan di
belakangku”
Kim Han Bin menghela nafas melihat SinB yang sudah berjalan
meninggalkannya. mereka berjalan menuju rumah SinB.
“Kim Han Bin .. tetaplah berjalan dibelakangku sampai kapanpun”
Kim Han Bin menghampiri SinB.
“tetaplah meminjamkan bahumu sampai kapanpun”
SinB tertawa mendengar kata kata Kim Han Bin lalu ia masuk kedalam
rumah.
“yak! SinB keluarlah”
-fin-
Fanfiction IKON GFRIEND - Precious Lunce [Oneshoot]
4/
5
Oleh
Unknown