Thursday, 26 March 2015

NASKAH DRAMA "PENGGALANGAN DANA" 4 ORANG



Di  sebuah SMA yang bernama SMA biru sedang diadakan pengumpulan dana untuk para korban bencana. Acara pengumpulan dana ini memang selalu dilaksanakan setiap satu  bulan sekali. Dana yang ada akan dikumpulkan terlebih dahulu lalu apabila ada bencana yang menimpa sebuah daerah baru dana itu di serahkan untuk para korban bencana. Anggota dari pengumpulan dana ini diambil dari para sukarelawan siswa yang kemudian di gabungkan dalam sebuah organisasi kecil di sekolah. Sedangkan yang bertugas dalam pengumpulan dana kali ini adalah Ame dan Nay.

Ame: Udah terkumpul berapa nay?
Nay: untuk bulan ini ada Rp.1.500.000,- kalo digabung sama yang udah terkumpul jadi Rp.5.000.000,-
Ame: sudah banyak juga, kira-kira mau sumbangin kemana ya ?
*Mara: (baru datang dan langsung bergabung bersama Ame dan Nay) kemarin aku denger ada bencana tanah longsor di desa banjarnegara.
Nay: serius kamu ? terus ada korban ?
Mara: setau aku sih hanya beberapa rumah yang tertimbun kalo korban jiwa kurang tau
Ame: itu sih emang daerah rawan longsor, selain karena lahan yang terlalu miring di situ juga jadi tempat penebangan illegal
Nay: ini kan juga lagi musim hujan pasti itu juga menjadi salah satu penyebabnya
Mara: aku juga pernah melewati desa itu dan banyak yang membuang sampah sembarangan
Ame: oke kalo begitu besok kita kumpulin seluruh anggota penggalang dana dan kita lapor ke bu izqi
           Keesokan harinya para anggota berkumpul didampingi oleh Pembina yaitu bu izqi yang bertanggung jawab atas organisasi penggalangan dana ini.
Bu izqi: ya baik jadi kemarin saya sudah mendengar laporan dari ame  bahwa ada sebuah bencana yang menimpa desa banjarnegara.
Mara: benar sekali bu dan ada beberapa anggota keluarga yang kehilangan rumahnya
Ame : lalu kita akan kesana kapan bu ? karena menurut saya lebih baik secepatnya
Bu izqi: tunggu sebentar ,dana yang terkumpul sudah berapa ?
Ame: untuk itu saya sudah tugaskan nay untuk menyimpannya bu , tapi dia sepertinya belum datang
Bu izqi: kalau begitu kalian cari saja nay dahulu , mungkin kita akan ke tempat bencana besok atau lusa
           Ame dan Mara selama seharian mencari nay. Namun nihil, nay sepertinya hari ini tidak ada
disekolah alias dia bolos karena saat mara bertanya ke teman sekelasnya nay tidak masuk tanpa keterangan. Akhirnya Ame dan Mara memutuskan untuk pergi menemui nay dirumahnya.
Ame: yakin ini rumahnya ra ?
Mara : iya lah, aku dulu pernah main ke rumah nay
Ame: eh itu nay (melihat nay yang sedang duduk di atas teras rumahnya)
Mara dan Ame : (Berjalan menghampiri nay)
Mara : tumben kamu nay ga berangkat sekolah ?
Nay : kok kalian ke sini ? mau ngapain ?
Ame: bu izqi yang nyuruh kita nay, uang penggalangan dana kan nada di kamu
Nay: oh iya maaf ya aku lupa sebentar aku ambil dulu ( nay masuk ke dalam rumahnya dan setelah beberapa menit kembali keluar dengan membawa amplop). Ini me uangnya
Ame: (menerima amplop) makasih nay
Mara: tadi pertanyaan aku belum dijawab lho nay , kenapa kamu nggak berangkat sekolah ?
Nay: itu ra .. eh .. itu oh iya keluarga aku ada yang ngadain hajatan jadi aku harus kesana
Mara: yaudah kalau begitu kami pulang dulu nay maaf yah ngrepotin
Nay : iya nggak apa-apa kok
            Ame dan mara pun pergi meninggalkan rumah nay. Ame tak sempat membuka isi amplop itu sebelum dia berikan kepada bu izqi.
Ame : (memberikan amplop kepada bu izqi) ini bu uang pengumpulan dananya
Bu izqi:(menerima amplop tersebut) jadi jumlahnya Rp.5.000.000,- ?
Ame: iya bu , saya dan nay sudah menghitungnya
Bu izqi:(membuka amplop dan mengambil isinya) yakin kamu me ? kok ibu hitung kurang Rp.500.000,-
Ame: (kaget) yang bener bu ?
Bu izqi: iya , ini jumlahnya Cuma Rp.4.500.000,-
           Tanpa mengucapkan salam,  Ame langsung meninggalkan bu izqi dan pergi menemui Nay karena yakin bahwa nay lah yang telah mengambil uang tersebut. Dia juga yakin Nay tidak berangkat kemarin karena kejadian ini.
Ame: Nay uang di amplop ini kurang rp.500.000,- . kamu kok tega banget sih , masa iya uang penggalangan dana sampe kamu ambil segala
Nay: kamu ngomong apa sih me ? jangan asal menuduh kalo nggak ada bukti
Ame: bukti ? bukti apa lagi nay ? kan kamu yang pegang uang ini jadi kamu lah yang pasti ngambil
Nay: amplop ini kan juga pernah kamu pegang me, bisa aja malah kamu yang ngambil
Ame: kamu kok balik menuduh
Mara yang sedang berjalan menuju kelas tidak sengaja melihat Ame dan Nay yang sepertinya sedang bertengkar dan langsung menghampiri mereka berdua.
Mara: ada apa ini ada apa ?
Nay: Ame tuh nuduh aku yang nggak nggak
Ame: Nay tuh ngambil uang uang pengumpulan dana kita ra
Mara: yang bener mana nih ? yaudah yaudah kita selesain baik-baik aja nggak usah pake berantem.
Nay: nggak bisa gitu ra, dia kan udah nuduh aku padahal aku nggak salah apa-apa
Mara: gini ya , buat kamu me mending kita cari dulu siapa tau emang bukan nay yang ngambil dan buat inay kamu yakin uang itu masih utuh pas ada di kamu ?
Nay: sebenernyaa … uang itu emang udah nggak ada ( menundukan kepalanya)
Mara dan Ame : Apa ?
Ame: jadi bener kamu yang ngambil ?
Nay: bukan me bukan aku yang ngambil ! uang itu emang udah berjumlah rp.4.500.000.00,- dari pertama aku buka dari amplopnya
Mara: kamu yakin nay ?
Nay: Aku berani bersumpah , emang aku nggak berangkat kemaren karena takut kalian tau tapi  setelah aku pikir-pikir kalian juga akan bakal tau.
Ame: terus kenapa kamu nggak bilang dari awal aku sama mara di rumah kamu ?
Nay: Maafin aku , aku terlalu takut buat ngomong sama kalian
           
            Ame sangat kecewa dengan sikap nay tapi dia juga sadar bahwa ini bukan sepenuhnya salah nay karena sebenarnya dia juga tidak yakin bahwa nay yang mengambil uangnya. Mereka bertiga terus berfikir sebenarnya uang itu ada dimana. Sampai akhirnya pada sore hari saat bu izqi sedang membereskan laporan penggalangan dana dia menemukan lima lembar uang Rp.100.000,- menyelip diantara kertas di laporan tersebut. Bu izqi pun langsung menemui Ame, nay dan mara.
Bu izqi: gimana sudah ketemu uangnya ?
Nay: belum bu, saya yakin kemarin pas masukin ke ampop jumlahnya pas kok
Bu izqi: ibu yakin kamu kurang teliti nay , nih buktinya (memperlihatkan uang 5 lembar tadi)
Mara: wah itu uang yang hilang itu bu ? ibu sudah menemukannya ?
Bu izqi: uangnya tidak hilang, ibu menemukannya di laporan yang diberikan ame ke ibu
Ame: jadi uangnya terselip disitu bu ? ya ampun maafkan kita bu kita emang kurang teliti
       
         Uang yang mereka pikir hilang akhirnya ditemukan juga,kini jumlah uang tersebut kembali utuh.Ame dan Nay yang sebelumnya kurang akur saling memninta maaf dan menyadari bahwa mereka lah yang bersalah dan berjanji akan lebih teliti dan tidak langsung tebakar api emosi saat menghadapi sebuah masalah.
Keesokan harinya, mereka langsung menuju tempat terjadinya bencana tanah longsor di desa banjarnegara dan menemui para korban untuk memberikan sedikit bantuan kepada mereka dengan uang yang telah mereka kumpulkan dari penggalangan dana.
END





Artikel Terkait

NASKAH DRAMA "PENGGALANGAN DANA" 4 ORANG
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email