Di sebuah SMA yang bernama SMA biru sedang
diadakan pengumpulan dana untuk para korban bencana. Acara pengumpulan dana ini
memang selalu dilaksanakan setiap satu
bulan sekali. Dana yang ada akan dikumpulkan terlebih dahulu lalu
apabila ada bencana yang menimpa sebuah daerah baru dana itu di serahkan untuk
para korban bencana. Anggota dari pengumpulan dana ini diambil dari para
sukarelawan siswa yang kemudian di gabungkan dalam sebuah organisasi kecil di
sekolah. Sedangkan yang bertugas dalam pengumpulan dana kali ini adalah Ame dan
Nay.
Ame: Udah terkumpul berapa nay?
Nay: untuk bulan ini ada Rp.1.500.000,- kalo digabung sama
yang udah terkumpul jadi Rp.5.000.000,-
Ame: sudah
banyak juga, kira-kira mau sumbangin kemana ya ?
*Mara: (baru datang dan langsung bergabung bersama
Ame dan Nay) kemarin aku denger ada bencana tanah longsor di desa banjarnegara.
Nay: serius kamu ? terus ada korban ?
Mara: setau aku sih hanya beberapa rumah yang tertimbun kalo
korban jiwa kurang tau
Ame: itu sih
emang daerah rawan longsor, selain karena lahan yang terlalu miring di situ
juga jadi tempat penebangan illegal
Nay: ini kan juga lagi musim hujan pasti itu juga menjadi
salah satu penyebabnya
Mara: aku juga pernah melewati desa itu dan banyak yang
membuang sampah sembarangan
Ame: oke kalo
begitu besok kita kumpulin seluruh anggota penggalang dana dan kita lapor ke bu
izqi
Keesokan
harinya para anggota berkumpul didampingi oleh Pembina yaitu bu izqi yang
bertanggung jawab atas organisasi penggalangan dana ini.
Bu izqi: ya baik jadi kemarin saya sudah mendengar laporan
dari ame bahwa ada sebuah bencana yang
menimpa desa banjarnegara.
Mara: benar sekali bu dan ada beberapa anggota keluarga yang
kehilangan rumahnya
Ame : lalu
kita akan kesana kapan bu ? karena menurut saya lebih baik secepatnya
Bu izqi: tunggu sebentar ,dana yang terkumpul sudah berapa ?
Ame: untuk
itu saya sudah tugaskan nay untuk menyimpannya bu , tapi dia sepertinya belum
datang
Bu izqi: kalau begitu kalian cari saja nay dahulu , mungkin
kita akan ke tempat bencana besok atau lusa
Ame dan
Mara selama seharian mencari nay. Namun nihil, nay sepertinya hari ini tidak
ada
disekolah alias dia bolos karena saat mara bertanya ke teman sekelasnya nay tidak masuk tanpa keterangan. Akhirnya Ame dan Mara memutuskan untuk pergi menemui nay dirumahnya.
disekolah alias dia bolos karena saat mara bertanya ke teman sekelasnya nay tidak masuk tanpa keterangan. Akhirnya Ame dan Mara memutuskan untuk pergi menemui nay dirumahnya.
Ame: yakin
ini rumahnya ra ?
Mara : iya lah, aku dulu pernah main ke rumah nay
Ame: eh itu
nay (melihat nay yang sedang duduk di atas teras rumahnya)
Mara dan Ame
: (Berjalan menghampiri nay)
Mara : tumben kamu nay ga berangkat sekolah ?
Nay : kok kalian ke sini ? mau ngapain ?
Ame: bu izqi
yang nyuruh kita nay, uang penggalangan dana kan nada di kamu
Nay: oh iya maaf ya aku lupa sebentar aku ambil dulu ( nay
masuk ke dalam rumahnya dan setelah beberapa menit kembali keluar dengan
membawa amplop). Ini me uangnya
Ame:
(menerima amplop) makasih nay
Mara: tadi pertanyaan aku belum dijawab lho nay , kenapa
kamu nggak berangkat sekolah ?
Nay: itu ra .. eh .. itu oh iya keluarga aku ada yang
ngadain hajatan jadi aku harus kesana
Mara: yaudah kalau begitu kami pulang dulu nay maaf yah
ngrepotin
Nay : iya nggak apa-apa kok
Ame dan
mara pun pergi meninggalkan rumah nay. Ame tak sempat membuka isi amplop itu
sebelum dia berikan kepada bu izqi.
Ame :
(memberikan amplop kepada bu izqi) ini bu uang pengumpulan dananya
Bu izqi:(menerima amplop tersebut) jadi jumlahnya
Rp.5.000.000,- ?
Ame: iya bu ,
saya dan nay sudah menghitungnya
Bu izqi:(membuka amplop dan mengambil isinya) yakin kamu me
? kok ibu hitung kurang Rp.500.000,-
Ame: (kaget)
yang bener bu ?
Bu izqi: iya , ini jumlahnya Cuma Rp.4.500.000,-
Tanpa
mengucapkan salam, Ame langsung
meninggalkan bu izqi dan pergi menemui Nay karena yakin bahwa nay lah yang
telah mengambil uang tersebut. Dia juga yakin Nay tidak berangkat kemarin
karena kejadian ini.
Ame: Nay uang
di amplop ini kurang rp.500.000,- . kamu kok tega banget sih , masa iya uang
penggalangan dana sampe kamu ambil segala
Nay: kamu ngomong apa sih me ? jangan asal menuduh kalo
nggak ada bukti
Ame: bukti ?
bukti apa lagi nay ? kan kamu yang pegang uang ini jadi kamu lah yang pasti
ngambil
Nay: amplop ini kan juga pernah kamu pegang me, bisa aja
malah kamu yang ngambil
Ame: kamu kok
balik menuduh
Mara yang sedang berjalan menuju kelas tidak sengaja melihat
Ame dan Nay yang sepertinya sedang bertengkar dan langsung menghampiri mereka
berdua.
Mara: ada apa ini ada apa ?
Nay: Ame tuh nuduh aku yang nggak nggak
Ame: Nay tuh
ngambil uang uang pengumpulan dana kita ra
Mara: yang bener mana nih ? yaudah yaudah kita selesain baik-baik
aja nggak usah pake berantem.
Nay: nggak bisa gitu ra, dia kan udah nuduh aku padahal aku
nggak salah apa-apa
Mara: gini ya , buat kamu me mending kita cari dulu siapa
tau emang bukan nay yang ngambil dan buat inay kamu yakin uang itu masih utuh
pas ada di kamu ?
Nay: sebenernyaa … uang itu emang udah nggak ada (
menundukan kepalanya)
Mara dan Ame
: Apa ?
Ame: jadi
bener kamu yang ngambil ?
Nay: bukan me bukan aku yang ngambil ! uang itu emang udah
berjumlah rp.4.500.000.00,- dari pertama aku buka dari amplopnya
Mara: kamu yakin nay ?
Nay: Aku berani bersumpah , emang aku nggak berangkat
kemaren karena takut kalian tau tapi
setelah aku pikir-pikir kalian juga akan bakal tau.
Ame: terus
kenapa kamu nggak bilang dari awal aku sama mara di rumah kamu ?
Nay: Maafin aku , aku terlalu takut buat ngomong sama kalian
Ame sangat kecewa dengan sikap nay tapi dia juga sadar bahwa ini bukan sepenuhnya salah nay karena sebenarnya dia juga tidak yakin bahwa nay yang mengambil uangnya. Mereka bertiga terus berfikir sebenarnya uang itu ada dimana. Sampai akhirnya pada sore hari saat bu izqi sedang membereskan laporan penggalangan dana dia menemukan lima lembar uang Rp.100.000,- menyelip diantara kertas di laporan tersebut. Bu izqi pun langsung menemui Ame, nay dan mara.
Bu izqi: gimana sudah ketemu uangnya ?
Nay: belum bu, saya yakin kemarin pas masukin ke ampop
jumlahnya pas kok
Bu izqi: ibu yakin kamu kurang teliti nay , nih buktinya
(memperlihatkan uang 5 lembar tadi)
Mara: wah itu uang yang hilang itu bu ? ibu sudah
menemukannya ?
Bu izqi: uangnya tidak hilang, ibu menemukannya di laporan
yang diberikan ame ke ibu
Ame: jadi
uangnya terselip disitu bu ? ya ampun maafkan kita bu kita emang kurang teliti
Uang yang mereka pikir hilang akhirnya ditemukan juga,kini jumlah uang tersebut kembali utuh.Ame dan Nay yang sebelumnya kurang akur saling memninta maaf dan menyadari bahwa mereka lah yang bersalah dan berjanji akan lebih teliti dan tidak langsung tebakar api emosi saat menghadapi sebuah masalah.
Keesokan harinya, mereka langsung
menuju tempat terjadinya bencana tanah longsor di desa banjarnegara dan menemui
para korban untuk memberikan sedikit bantuan kepada mereka dengan uang yang
telah mereka kumpulkan dari penggalangan dana.
END
NASKAH DRAMA "PENGGALANGAN DANA" 4 ORANG
4/
5
Oleh
Unknown